TEL AVIV – Israel dilaporkan mengirimkan agennya untuk melakukan operasi rahasia "menyabotase" ratusan roket Hamas sebelum mereka ditembakkan dari Gaza selama eskalasi kekerasan Israel-Palestina baru-baru ini, demikian dilaporkan Mirror.
“Israel mungkin memiliki kemampuan spionase paling tajam di dunia. Komunitas intelijennya telah melakukan beberapa operasi menakjubkan jauh di dalam wilayah musuh, termasuk membunuh ilmuwan Iran. Kemungkinan besar sejumlah roket itu dicegat dan diubah,” kata sumber tersebut.
BACA JUGA: 80 Pejuang Hamas Terkubur di Terowongan, Ditipu Invasi Darat Israel
Badan intelijen nasional Israel, Mossad, diklaim telah menargetkan roket, baik saat senjata-senjata itu diselundupkan di beberapa bagian dari Iran ke Gaza, atau langsung di dalam daerah kantong Palestina itu sendiri, menurut sumber intelijen senior Barat, yang dikutip oleh outlet tersebut.
Mata-mata Israel "menyabotase" ratusan roket dengan merusak sistem pemandu, motor, hulu ledak atau bahan peledak di dalam rudal, kata laporan itu.
Karenanya, diklaim bahwa sebanyak 16 persen dari perkiraan lebih dari 4.000 yang diluncurkan oleh Hamas telah gagal di Gaza atau gagal mencapai perbatasan Israel.
Setidaknya terjadi 680 misfire atau tembakan meleset di tengah 11 hari pertukaran rudal lintas batas yang menyebabkan jatuhnya ratusan korban.
BACA JUGA: Konflik Hamas dan Israel Terus Memanas, Ini Sejarah Panjang Konfrontasi Keduanya
Sistem pertahanan Iron Dome Israel dilaporkan dikreditkan karena telah mencegat 90 persen rudal Hamas yang masuk. Adapun waktu dari dugaan operasi sabotase rahasia, diperkirakan terjadi beberapa bulan yang lalu.
Menurut outlet tersebut, militan Hamas, kelompok Islam yang mengontrol Jalur Gaza, telah menimbun rudal selama beberapa tahun terakhir. Israel dikutip mengklaim Hamas memiliki cukup rudal tersisa untuk dua bulan lagi.