PBNU: Ibadah Haji Dalam Keadaan Darurat Boleh Ditunda

JAKARTA – Pemerintah resmi membatalkan ibadah Haji 2021. Keputusan berat itu diambil setelah melihat situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Selain itu, Pemerintah Arab Saudi hingga saat ini belum membuka akses layanan ibadah haji 2021.

(Baca juga: Laporan Bima Arya Berujung Tuntutan 6 Tahun Penjara untuk Habib Rizieq)

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini mengatakan, pelaksanaan ibadah haji dapat ditunda jika dalam kondisi darurat.

“Mengerjakan melaksanakan ibadah haji itu adalah kewajiban bagi manusia kepada Allah. Kepada mereka yang mampu untuk melaksanakan perjalanan. Nah sekarang kita semua tau bukan hanya di Indonesia bahkan di lebih dari 215 negara ini mengalami pandemi global yaitu dengan mewabahnya virus Covid-19,” ujar Helmy di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (3/6/2021).

(Baca juga: Lagi! KKB Papua Tembak Seorang Warga di Ilaga)

"Ibadah haji itu bagian dari maqhasiduas-syariah, menjaga agama tetapi beribadah dalam keadaan darurat bisa ditunda. Shalat Jumat saja kalau hujan bisa ditunda, kalau hujannya deras sekali,” sambungnya.

Oleh karena itu, dia meminta kepada masyarakat yang ingin beribadah haji agar bersabar dan terus berdoa. Menurutnya, dengan ditundanya keberangkatan haji maka tidak mengurangi makna niat nawaitu untuk melaksanakan ibadah.

(Baca juga: Ibadah Haji 2021 Batal, Menag Gus Yaqut Telah Menghadap Jokowi)

Pihaknya juga telah menyampaikan dukungan kepada pemerintah. Dan dia juga meyakini menteri agama telah melakukan upaya maksimal untuk melakukan lobi, diplomasi melalui jalur formal maupun para ulama untuk bisa memberangkatkan calon jamaah haji.

"Tetapi kita semua tahu bahkan sekarang sudah mulai mewabah virus mutasi India yang sangat mengerikan itu maka marilah kita ikut samina wa ato'nah dengan keputusan yang diambil pemerintah pasti ini sesuatu yang terbaik untuk kita semua," tandasnya.

(Fahmi Firdaus )