VATIKAN - Paus Fransiskus pada Minggu (6/6) mengungkapkan rasa prihatin dan kekecewaan mendalam atas penemuan tulang belulang di 215 siswa pribumi di asrama yang dikelola gereja di Kanada. Paus juga menekan otoritas agama dan politik untuk menjelaskan "masalah yang menyedihkan itu." Akan tetapi ia tidak menyampaikan permintaan maaf yang diminta Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.
Paus Fransiskus, dalam sambutannya di depan umat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, juga meminta pihak berwenang untuk mendorong penyembuhan namun tidak mengacu pada desakan Perdana Menteri Justin Trudeau dua hari sebelumnya, agar Vatikan meminta maaf dan bertanggung jawab.
Dari abad ke-19 hingga 1970-an, lebih dari 150.000 anak-anak pribumi dipaksa menghadiri sekolah-sekolah Kristen yang didanai negara, di mana sebagian besar dijalankan oleh jemaat misionaris Katolik Roma, dalam sebuah kampanye upaya asimilasi pribumi ke dalam masyarakat Kanada.
(Baca juga: Gempar! Tulang Belulang 215 Anak Ditemukan di Sekolah Pribumi Kanada)
Pemerintah Kanada mengakui kekerasan fisik dan seksual telah merajalela di sejumlah sekolah, dan anak-anak dihukum jika berbicara dalam bahasa ibu mereka.