DALAM kesaksian publik kepada komisi kebenaran Kolombia, Jumat 11 Juni, mantan Presiden Juan Manuel Santos, meminta pengampunan atas pembunuhan terhadap ribuan orang yang dilakukan militer di luar proses hukum. Sebagian aksi itu dilakukan ketika ia menjabat sebagai menteri pertahanan.
Santos, yang pada tahun 2016 menandatangani kesepakatan damai dan mengarah pada pembentukan komisi tersebut, bersaksi tentang apa yang disebutnya skandal situasi yang tidak mencerminkan keadaan sesungguhnya. Saat itu, tentara membunuh warga sipil dan memasukkan mereka dalam daftar pejuang gerilya yang tewas dalam pertempuran untuk menerima tunjangan.
Baca Juga: Sebulan Demo di Kolombia, Belum Jelas Kapan Berakhir
Kantor berita Reuters melaporkan pengadilan transisi negara itu mengatakan sedikitnya 6.402 orang tewas dan secara keliru dinyatakan sebagai pemberontak antara tahun 2002 dan 2008, selama masa jabatan mantan Presiden Alvaro Uribe. Beberapa kelompok korban menuduh angkanya bisa lebih tinggi.