Tuduhan terpisah kemudian muncul tentang pelecehan seksual dan rasial di dalam peleton, sementara beberapa tentara melaporkan bahwa sejumlah orang menyanyikan lagu untuk menandai ulang tahun Adolf Hitler pada 20 April.
Diketahui, pemerintah Jerman harus mengambil tindakan terhadap dugaan ekstremisme di angkatan bersenjata setidaknya dua kali dalam beberapa tahun terakhir.
Tahun lalu, Menteri Pertahanan Kramp-Karrenbauer memerintahkan pembubaran sebagian pasukan komando elit KSK setelah 20 anggotanya dicurigai sebagai ekstremisme sayap kanan.
Namun pada Selasa (15/6), media Jerman mengutipnya yang mengatakan bahwa KSK tidak akan sepenuhnya dibubarkan setelah satu tahun reformasi.
Sementara itu, pada tahun 2017, inspeksi diperintahkan di semua barak militer Jerman setelah memorabilia era Nazi ditemukan di dua barak tersebut.
Pasukan polisi Jerman juga menghadapi kontroversi atas ekstremisme dalam barisan mereka.
Pekan lalu, negara bagian Hesse membubarkan pasukan polisi elit di kota kedua Jerman, Frankfurt, setelah sejumlah petugas ditemukan terlibat dalam grup percakapan sayap kanan ekstrem, yang mencakup swastika dan gambar Hitler.
Seorang pejabat lokal mengkonfirmasi pada Selasa (15/6) bahwa total 49 anggota pasukan polisi saat ini di negara bagian ditemukan menjadi anggota grup percakapan tersebut.
(Susi Susanti)