Javid mengatakan "aturan yang harus kita terapkan telah menyebabkan peningkatan kekerasan dalam rumah tangga yang mengejutkan dan dampak yang mengerikan pada kesehatan mental begitu banyak orang."
Meskipun dikritik karena lambat dalam penguncian dan mengharuskan pemakaian masker pada awal pandemi, Inggris sejak itu digembar-gemborkan karena peluncuran vaksin Covid-19.
Namun, serikat dokter Asosiasi Medis Inggris (BMA) telah mendesak pemerintah untuk menjaga beberapa langkah aman Covid di Inggris setelah 19 Juli di tengah peningkatan jumlah kasus.
"Kasus mingguan di Inggris naik 74% pada tujuh hari sebelumnya, sementara jumlah orang yang dirawat di rumah sakit di Inggris dengan Covid-19 telah meningkat sebesar 55% selama seminggu terakhir," kata BMA dalam siaran pers, Sabtu (3/7).
Salah satu langkah aman Covid-19 yang diserukan serikat pekerja adalah persyaratan berkelanjutan untuk memakai masker di ruang publik tertutup, seperti transportasi umum dan toko.
"Kami telah membuat kemajuan yang sangat baik dengan kampanye vaksinasi dan tindakan individu dari orang-orang di seluruh negeri selama 18 bulan terakhir, dan Pemerintah sama sekali tidak boleh membuang ini pada saat kritis ini," terang Dr. Chaand Nagpaul, Ketua Dewan BMA.
“Sementara program vaksinasi terus berlanjut, sebagian besar orang tetap tidak divaksinasi atau divaksinasi sebagian. Ini di atas mereka yang tidak dapat menerima suntikan atau sejumlah kecil yang imunisasinya tidak akan efektif,” ujarnya.
"Semua yang divaksinasi sebelum 19 Juli tidak akan terlindungi dengan baik mengingat dibutuhkan sekitar dua minggu setelah dosis kedua untuk memberikan kekebalan maksimum. Ini berarti kita masih jauh dari melindungi cukup banyak populasi dari penyakit yang menghancurkan ini untuk mengendalikan penyebarannya," tambahnya.
Ditanya tentang seruan BMA untuk menjaga mandat pada masker, Direktur Medis Nasional untuk NHS Inggris Stephen Powis mengatakan kepada acara Andrew Marr BBC pada Minggu (4/7) jika dia tidak ingin "berspekulasi" sebelum pengumuman pemerintah.
"Saya pikir beberapa orang akan memilih untuk lebih berhati-hati, beberapa orang mungkin memilih untuk memakai masker wajah dalam keadaan tertentu di lingkungan yang ramai, dan itu tidak selalu merupakan hal yang buruk ... kebiasaan untuk mengurangi infeksi adalah hal yang baik untuk dipertahankan," terangnya.
(Susi Susanti)