JAKARTA - Kementerian Kesehatan Malaysia membuat kebijakan untuk menghentikan penggunaan vaksin Covid-19 Sinovac China setelah pasokannya habis dan akan menggunakan vaksin merek lain yang stoknya masih mencukupi.
Menteri Kesehatan Adham Baba saat konferensi pers dengan pejabat tinggi kementerian lainnya pada Kamis (16/7) mengatakan inokulasi penduduk Malaysia selanjutnya sebagian besar akan menggunakan vaksin berbasis mRNA buatan Pfizer-BioNTech.
Para pejabat mengatakan negara Asia Tenggara itu telah mengamankan sekitar 45 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech yang cukup untuk mengimunisasi 70 persen populasi, dibandingkan dengan 16 juta dosis suntikan Sinovac.
“Sekitar setengah dari 16 juta (dosis) sudah didistribusikan, jadi sisanya akan digunakan untuk menutupi dosis kedua. Bagi yang belum divaksin, mereka akan menerima vaksin Pfizer," terang Baba, seperti dikutip Antara.
(Baca juga: Pria Ini Divonis Mati karena Langgar Prokes Covid-19)
Pemerintah Malaysia sebelumnya mengatakan telah mengamankan 12 juta dosis Sinovac, sebagai bagian dari kesepakatan yang membuat BUMN farmasi setempat, Pharmaniaga, dapat melakukan pengisian dan pengemasan vaksin untuk distribusi lokal.
Pengumuman untuk menghentikan penggunaan vaksin Sinovac yang berbasis virus tidak aktif muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran atas kemanjurannya terhadap varian baru virus corona yang lebih menular.