JAKARTA - Sebanyak 26 desa yang tersebar di empat kecamatan di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat, masih terdampak banjir sejak Rabu 14 Juli 2021. Banjir dipicu hujan berintensitas tinggi. Saat banjir terjadi, tinggi muka air (TMA) teramati antara 2 hingga 3 meter.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, kondisi terkini per hari ini, Jumat (16/7/2021) TMA bervariasi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang mencatat adanya kenaikan TMA di Kawasan hilir setinggi 200 cm.
Baca Juga: Banjir Rendam Rumah Warga 4 Desa di Wilayah Pedalaman Kotawaringin Timur
Sedangkan di hulu, TMA turun setinggi 100 cm. Menyikapi situasi ini, BPBD terus melakukan penanganan darurat di lokasi terdampak, antara lain koordinasi dengan instansi terkait dan kaji cepat.
"Sebanyak 13 desa terdampak di Kecamatan Kayan Hulu. Desa terdampak yaitu Desa Nanga Masau, Merah Arai, Tanah Merah, Lintang Tambok, Empakan, Topan Nanga, Nanga Tebidah, Entegong, Landau Bara, Kebarau, Tanjung Bunga, Emponyang dan Nanga Payak," katanya melalui keterangan tertulis.
Sementara di Kecamatan Kayan Hilir, sebanyak 13 desa terdampak banjir. Ketiga belas desa tersebut antara lain Desa S. Buaya, Neran Baya, Melingkat, Kempas Raya, Buluk Panjang, Pelaik, Tanjung Putar, Nyangkom, Tuguk, Landau Beringin, Lalang Inggar, Pakak dan Sungai Meraya.
Dua kecamatan lain yang terdampak banjir yaitu Kecamatan Serawai dan Dedai. BPBD Kabupaten Sintang masih melakukan pendataan desa-desa terdampak di dua kecamatan ini.
Baca Juga: Banjir di Mempawah Kalbar, 674 Rumah Terendam