BEIJING - Korban tewas bencana banjir di Provinsi Henan, China, terus bertambah menjadi 69 orang dan lima lainnya masih belum ditemukan hingga tujuh hari setelah kejadian.
"Kami sangat bersedih atas jatuhnya korban akibat hujan lebat di Henan dan beberapa tempat lain. Kami menyampaikan duka cita yang mendalam kepada korban dan keluarganya," kata Perdana Menteri China Li Keqiang dalam pernyataan tertulis yang diterima ANTARA Beijing, Selasa (27/7/2021).
BACA JUGA: KBRI Beijing Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Banjir Zhengzhou
Menurutnya, untuk mendukung pemulihan pascabencana, pemerintah pusat akan mengalokasikan beberapa miliar yuan dana simpanan pemerintah dan bantuan lainnya akan segera disediakan.
Pemerintah daerah juga harus mengalokasikan dana khusus. Pada saat yang bersamaan, bantuan masyarakat harus dimanfaatkan secara terbuka dan transparan, demikian instruksi Li.
Beberapa kota yang terkena dampak paling parah di Henan, seperti Zhengzhou, Xinxiang, Anyang, dan Hebi berangsur normal.
BACA JUGA: Video Dramatis Penumpang Ketakutan Terjebak Banjir di Kereta Bawah Tanah China
Air bercampur lumpur yang menggenangi jalan raya dan terowongan telah disedot dengan menggunakan pompa. Saluran listrik, air, gas, dan telekomunikasi serta angkutan umum di empat kota itu juga telah diperbaiki.
Demikian halnya dengan kereta metro bawah tanah di Zhengzhou masih dalam perbaikan.