Vaksin Covid-19 Tiba-Tiba Hilang, Warga Batal Disuntik

Namun, meski sejumlah masyarakat adat yang sulit dijangkau telah mulai divaksin, pemimpin mereka, termasuk anggota legislatif Cecilia Moyoviri dan aktivis setempat Alex Villca, telah mengkritik kurangnya vaksin bagi komunitas-komunitas itu.

"Ada ketidakadilan dalam distribusi vaksin," ujar Toribia Lero, Kepala Komite Penduduk Asli di Majelis Rendah Deputi Bolivia.

"Masih belum ada data tentang bagaimana vaksin didistribusikan ke komunitas adat. Dalam banyak kesempatan, kementerian pergi ke sebuah kota atau bertemu para pemimpin hanya untuk berfoto,” lanjutnya.

Lero mengatakan para legislator akan menyelidiki apa yang terjadi di Uru Chipaya.

"Kami akan melakukan penyelidikan tentang hal itu karena penduduk asli tidak boleh lagi terkena risiko."

Sementara itu, Osman Calvimontes Subieta dari Kementerian Kesehatan mengatakan ketersediaan vaksin dijamin. “Kita harus pahami otoritas lokal di daerah-daerah adat sedang memberi contoh,” jelasnya.

Dia menolak berkomentar kenapa vaksin yang dijanjikan tak datang ke Uru Chipaya.

Akibat penundaan pengiriman vaksin Sputnik V dari Rusia, pemerintah telah beralih ke vaksin Sinopharm dan menerima vaksin Janssen lewat mekanisme COVAX. Mereka berjanji untuk mengirimkannya ke daerah-daerah pedesaan.

(Susi Susanti)