WASHINGTON - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) sedang menyelidiki keberadaan botol wiski Jepang senilai USD5.800 (Rp83 Juta) yang diberikan kepada mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo.
Pemerintah Jepang menghadiahkan wiski itu kepada Pompeo pada 2019. Tetapi tidak jelas apakah Pompeo sendiri yang menerima wiski atau apakah seorang staf menerimanya.
Pompeo mengatakan pada Kamis (5/8) jika dia tidak pernah menerima sebotol wiski dan bahwa dia "tidak tahu" bahwa botol itu hilang, atau apa yang terjadi dengan hadiah itu.
"Saya berasumsi itu tidak pernah disentuh. Itu tidak pernah sampai ke saya. Saya tidak tahu bagaimana Departemen Luar Negeri kehilangan barang ini, meskipun saya melihat ketidakmampuan yang sangat besar di Departemen Luar Negeri selama saya di sana," kata mantan menteri luar negeri itu selama sebuah penampilan di Fox News.
"Jika itu kasus Diet Coke, saya pasti sudah mengatasinya,” lanjutnya.
(Baca juga: Intel AS Selidiki Data Genetik dari Laboratorium Wuhan Ungkap Asal-usul Covid-19)
Di Fox News, Pompeo menyebut kasus itu "pembicaraan gila" dan mengatakan jika Departemen Luar Negeri ingin menghubunginya, dirinya akan senang membantu mereka menemukannya."
Pengacara Pompeo, William Burck, mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa mantan menteri luar negeri itu tidak ingat menerima sebotol wiski dan tidak tahu apa yang terjadi pada wiskiitu.
CNN telah meminta komentar dari juru bicara Pompeo dan juru bicara Departemen Luar Negeri.
"Departemen sedang menyelidiki masalah ini dan memiliki penyelidikan yang sedang berlangsung," kata pengarsipan itu.
(Baca juga: Pemberontak Berhasil Duduki Kota Warisan Dunia Unesco)
Hadiah yang hilang dapat menjadi masalah etika bagi Pompeo, yang telah memberikan indikasi kuat bahwa ia mungkin menjadi calon presiden pada 2024.