Paviglianiti memiliki enam ponsel, uang tunai senilai hampir 6.000 euro (Rp102 juta) dan dokumentasi Portugis palsu pada dirinya ketika dia ditangkap pada Selasa (3/8) saat meninggalkan rumahnya.
(Baca juga: Dokumen Negara: Wiski Jepang Seharga Rp83 Juta Hilang, Pompeo Mengaku Tidak Terima)
Dicari karena perannya dalam kejahatan yang dilakukan pada 1980-an dan 1990-an, termasuk pembunuhan dan perdagangan narkoba, Paviglianiti pertama kali ditangkap di Spanyol pada 1996.
Dia diekstradisi tiga tahun kemudian ke Italia, lalu dia dihukum dan mulai menjalani hukuman seumur hidup. Namun pada 2019 ia dibebaskan lebih awal karena kesalahan dalam hukumannya.
Dia melarikan diri ke Spanyol, diduga dibantu oleh anggota keluarga yang tinggal di sana.