Pada waktu berumur 10 tahun, jagoan Karno sudah ternyata mempunyai kemauan yang keras. Dengan kekuatan pribadiku aku menjadi tokoh yang berkuasa setiap kali berkumpul. Bahkan keluargaku sendiri berkumpul mengelilingiku dan aku menjadi pusat perhatian. Pada hari ulang tahunku yang ke‐duabelas, aku sudah mempunyai pasukan. Dan aku memimpin pasukan ini. Kalau Karno bermain jangirik dalam debu di lapangan Mojokerto, yang lain‐lain pun turut main.
Kalau Karno mengumpulkan perangko, mereka juga mengumpulkan. Mereka menamakanku seorang "jago" Aku mempunyai sebuah sumpitan yang kuperoleh dari seorang kawan. Kami menempatkan bambu yang panjang dan berlobang kecil ini ke mulut dan menembakkan kacang ke arah sasaran. Tentunya si Karno menjadi jago penyumpit. Kalau kami memanjat pohon, aku memanjat lebih tinggi dari yang lain. Dan akupun jatuh paling keras pula daripada anak‐anak lain. Aku pun lebih sering melukai kepalaku dari yang lain. (din)
(Rani Hardjanti)