Pada awal bulan ini, Mantel memicu kemarahan di Inggris dengan mengatakan kepada La Repubblica bahwa Inggris sekarang memiliki tempat yang berjalan dengan “kekuasaan”.
Dia juga menggambarkan para ‘Brexiteers’ sebagai oportunis yang tidak berperasaan dan menggelikan.
“Berhenti bertemu untuk saling berteriak dan mulai mendengarkan satu sama lain," ujarnyaa tentang Inggris.
“Saya pikir sekarang akan ada perubahan yang bisa menyelamatkan kita di negara ini,” lanjutnya.
Meskipun penelitian menunjukkan bahwa mayoritas orang Inggris tetap mendukung, menghormati, dan mengagumi monarki, terutama ratu. Namun, sebuah jajak pendapat pada bulan Mei menunjukkan bahwa anak muda di Inggris sekarang akan lebih memilih adanya pemilihan ketua terpilih.
Seorang juru bicara Istana Buckingham menolak berkomentar terkait masalah ini.
(Susi Susanti)