Ilmuwan Temukan Kerangka Manusia dengan Metode Eksekusi Paling Kejam dalam Sejarah

Vanessa Nathania, Jurnalis
Rabu 29 September 2021 11:39 WIB
Ilmuwan temukan kerangka manusia dengan metode eksekusi paling kejam (Foto: Bettmann Archive)
Share :

Ada catatan tentang seorang pembunuh abad ke-14 yang tetap sadar selama tiga hari, sementara pada abad ke-16 seorang pembunuh berantai Jerman dilaporkan telah bertahan selama sembilan hari di roda yang rusak, karena sengaja dibiarkan hidup dengan "minuman keras".

Beberapa yang beruntung langsung terbunuh ketika pengadilan memutuskan bahwa jatuhnya roda pertama dapat terjadi di kepala mereka, dan bahkan ada aturan jika terpidana jatuh dari roda masih hidup, atau roda pecah atau jatuh dari tiangnya. Ini dipandang sebagai campur tangan Tuhan dan korban dibiarkan hidup. Bahkan ada buku-buku sejarah tentang bagaimana luka-luka seperti itu harus dirawat.

Sayangnya, tidak ada jalan keluar untuk pria Milan, jenazahnya juga menunjukkan bukti patah tulang di dasar tengkoraknya, kemungkinan besar disebabkan oleh upaya ceroboh untuk memenggal kepalanya. Luka tusuk di punggungnya mungkin adalah bukti bagaimana dia akhirnya dihabisi.

Journal of Archaeological Science telah melaporkan bahwa jenazah tersebut diyakini sebagai korban penyiksaan tertua yang pernah ditemukan di Eropa.

Para peneliti telah menemukan teori yang tragis. "Korban dari hukuman roda dapat dianggap tampak berbeda dengan orang-orang sezamannya, dan mungkin diskriminasi ini yang menjadi penyebab hukuman terakhirnya, karena ia bisa saja dikorbankan, menjadi " aneh", oleh massa yang marah, sebagai penyebar wabah. Dari sudut pandang ini, kasus ini mungkin tidak hanya menyangkut kasus kekerasan antarpribadi belaka, tetapi juga dapat mewakili peristiwa diskriminasi yang tragis,” terang mereka.

Istilah ‘Catherine Wheel’ muncul setelah St Catherine dari Alexandria dijatuhi hukuman untuk dieksekusi di atas roda pada abad ke-4 karena menolak untuk melepaskan keyakinan Kristennya, tetapi ketika dia menyentuh roda itu secara ajaib pecah dan dia dipenggal sebagai gantinya.

Eksekusi terakhir yang diketahui menggunakan roda terjadi di Prusia pada 1841 ketika Rudolf Kühnapfel dieksekusi karena merampok dan membunuh seorang uskup.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya