Dipo menambahkan bangunan itu menjadi prioritas selain karena merupakan ikon Kota Solo, juga punya nilai sejarah dan filosofi. Tidak gampang merevitalisasi cagar budaya karena keterlibatan banyak pihak, termasuk akademisi dan sejarawan.
Ia menyebut seluruh bangunan Keraton Solo secara menyeluruh mendesak direvitalisasi karena termakan usia. Namun pemerintah pasti menetapkan sejumlah prioritas melihat kemanfaatan dan tingkat kerusakan.
Sementara itu, Gibran menyebut revitalisasi bakal dilakukan bertahap. “Kami ingin secepatnya tapi bertahap. Pura Mangkunegaran sudah, nanti Keraton bertahap, fisiknya kerusakan bagian mana, cukup banyak. Ini menjadi pekerjaan rumah (PR),” ucap Gibran.
Pada kunjungan itu, Gibran sudah mengajak Diana berkeliling bangunan. “Intinya dari Gladak sampai Alun-alun Utara ke bangunan utama Keraton butuh perbaikan,” ujanya.
Kementerian PUPR juga sudah mendokumentasikan kerusakan masing-masing bangunan untuk kemudian dikonsultasikan.
(Qur'anul Hidayat)