Seorang pria yang menonton pidato Tsai mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa orang Taiwan tidak dapat menerima penyatuan dengan China.
"China saat ini agak otoriter. Terutama di bawah Xi Jinping, keadaannya semakin buruk. Reunifikasi tidak tepat dilakukan sekarang," terang warga yang lain.
Setelah pidato Tsai pada Minggu (10/10), Kantor Urusan Taiwan China mengatakan Presiden telah "mendukung kemerdekaan Taiwan, mendorong konfrontasi, memotong sejarah dan fakta yang disengketakan".
China pun langsung mengecam pidato Tsai, dengan mengatakan pernyataan itu "mendorong konfrontasi".
Pada Sabtu (9/10), Presiden China Xi mengatakan penyatuan harus dicapai secara damai, tetapi memperingatkan bahwa orang-orang China memiliki "tradisi mulia" untuk menentang separatisme.
"Tugas sejarah penyatuan kembali tanah air ... pasti akan terpenuhi," ujarnya.
Diketahui, Taiwan menganggap dirinya sebagai negara berdaulat, sementara China memandangnya sebagai provinsi yang memisahkan diri.
Beijing tidak mengesampingkan kemungkinan penggunaan kekuatan untuk mencapai penyatuan.