Mantan Presiden Korsel Roh Tae-Woo Meninggal di Usia 88 Tahun

Rahman Asmardika, Jurnalis
Selasa 26 Oktober 2021 14:16 WIB
Presiden Korea Selatan Roh Tae Woo (kiri) bersama Kaisar Jepang Akihito dalam sebuah pesta di Istana Kekaisaran Tokyo, Jepang, 24 Mei 1990. (Foto: Kyodo via Reuters)
Share :

SEOUL - Mantan presiden Korea Selatan Roh Tae-woo telah meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Seoul pada Selasa (26/10/2021). Pria berusia 88 tahun itu adalah seorang veteran perang terhormat yang memainkan peran penting, meski kontroversial, dalam transisi Korea Selatan ke pemilihan demokratis dari pemerintahan pemimpin otoriter.

Seorang pejabat Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul mengonfirmasi kabar meninggalnya Roh, tanpa menyebutkan penyebab kematiannya.

Kesehatan Roh memburuk sejak 2002 ketika dia menjalani operasi kanker prostat dan dia berulang kali dirawat di rumah sakit dalam beberapa tahun terakhir.

BACA JUGA: Mantan Presiden Korsel Bunuh Diri

Dalam waktu beberapa dekade, Roh berubah dari konspirator kudeta militer menjadi presiden pertama Korea Selatan yang dipilih secara populer, sebelum mengakhiri karier politiknya dengan hukuman penjara karena pengkhianatan dan korupsi.

"Saya sekarang merasa sangat malu menjadi mantan presiden," kata Roh kepada publik dalam permintaan maaf yang disiarkan televisi pada 1995 karena diam-diam mengumpulkan dana gelap USD654 juta saat menjabat.

Roh lahir pada 4 Desember 1932, sebagai putra seorang petani miskin di Kabupaten Talsong, dekat kota tenggara Taegu. Dia dididik pertama kali di Akademi Militer Korea di Seoul dan kemudian belajar kursus perang psikologis di Fort Bragg, North Carolina, Amerika Serikat (AS).

Roh memulai karier militernya selama Perang Korea 1950-1953 dan menjadi komandan unit tempur dalam Perang Vietnam.

BACA JUGA: Kisah Presiden Korsel Park Chung-hee Tewas Ditembak

Ketika mantan orang kuat Korea Selatan, Presiden Park Chung-hee dibunuh pada 1979, Roh mendukung mantan teman sekelas militernya Chun Doo-hwan dalam kudeta militer yang menempatkan yang terakhir di Gedung Biru kepresidenan. Dia kemudian diberikan serangkaian jabatan pemerintahan.

Namun, ketika Chun menunjuk Roh sebagai penggantinya menjelang pemilihan presiden 1987, ada protes publik, dengan demonstrasi besar-besaran pro-demokrasi diadakan di Seoul dan kota-kota lain.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya