PYONGYANG - Paus Fransiskus akan dengan senang hati mengunjungi tirani Kim Jong-un di Korea Utara, jika dia menerima undangan.
Saat Paus ditanya apakah akan melakukan tur ke Korea Utara dan dia bereaksi positif terhadap saran tersebut saat berbicara dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.
Presiden bertanya kepada pemimpin Katolik ini pada hari Jumat (29/10), apakah dia akan melakukan perjalanan untuk membawa perdamaian di Semenanjung Korea.
Moon membuat tawaran itu selama pertemuan dengan Paus di Vatikan pada hari sebelumnya.
Baca juga: Paus Fransiskus Akan Lakukan Kunjungan Kepausan Pertama ke India Sejak 1999
Dia mengatakan kunjungan ke Korea Utara akan menjadi momentum untuk membawa perdamaian di kawasan itu, karena ketegangan meningkat menyusul uji coba rudal hipersonik baru-baru ini.
"Jika Paus mengunjungi Korea Utara ketika ada kesempatan, itu akan menjadi momentum bagi perdamaian di Semenanjung Korea," kata Moon kepada Paus, menurut juru bicara kepresidenan Park Kyung-mee.
Baca juga: Biden akan Bertemu Paus dan Hadiri Pembicaraan Perubahan Iklim di Eropa
"Saya bersedia pergi ke sana untuk perdamaian dan membantu Anda semua jika (Korea Utara) mengirimkan surat undangan,” jawab Paus.
Ini bukan pertama kalinya Paus Fransiskus menyatakan minatnya untuk bepergian ke negara itu, yang tidak mengizinkan banyak orang asing keluar dari tembok perbatasan mereka.
Moon pernah meminta Jong-un dan Korea Utara untuk mengundang Paus berkunjung kembali pada tahun 2018 - tetapi permintaan itu tidak ditanggapi.
Tidak ada Paus yang pernah berada di Korea Utara, dan negara tersebut tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Vatikan.
Rencana kunjungan itu terjadi ketika ketegangan terus meningkat antara Utara dan Amerika Serikat (AS), dengan kenyataan bahwa daerah itu juga sedang menghadapi kekurangan pangan yang drastis.
Kim Jong-un dilaporkan menyuruh rakyatnya untuk makan angsa hitam dalam upaya untuk memerangi "masalah makanan yang terus-menerus".
(Susi Susanti)