Langkah Israel untuk melabeli enam LSM Palestina sebagai organisasi teroris, menuduh mereka bekerja dengan kelompok teroris yang ditunjuk Front Populer untuk Pembebasan Palestina, juga menarik kritikan tajam dari Eropa dan Amerika.
"Kami percaya penghormatan terhadap hak asasi manusia, kebebasan fundamental, dan masyarakat sipil yang kuat sangat penting untuk pemerintahan yang bertanggung jawab dan responsif," kata Price saat itu.
Seperti diketahui, mantan Presiden Donald Trump diketahui menutup konsulat pada 2019, menggabungkannya menjadi kedutaan Amerika yang baru di Yerusalem setelah memindahkannya dari Tel Aviv ketika AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Bagi banyak orang Palestina, konsulat Amerika di Yerusalem adalah awal dari apa yang mereka harapkan suatu hari nanti akan menjadi Kedutaan Besar Amerika di Yerusalem Timur, ibu kota negara Palestina yang potensial di masa depan.
AS dianggap menahan diri dari konfrontasi besar dengan Israel atas isu-isu seperti konsulat atau perluasan pemukiman Yahudi di Tepi Barat, sebagai cara untuk membantu menopang stabilitas pemerintah koalisi.
(Susi Susanti)