Ia menegaskan bahwa China tidak hanya terdiri dari orang-orang etnis Han tapi juga kelompok lain yang berbeda.
"Kenyataannya, terlalu banyak hal dikendalikan oleh orang Han,” ujarnya.
China merebut kendali atas Tibet setelah tentaranya masuk ke wilayah itu pada 1950 dalam apa yang disebut "pembebasan penuh damai". Sejak itu Tibet menjadi salah satu wilayah terbatas dan sensitif di negara itu.
Beijing memandang Dalai Lama --yang mengungsi ke India pada 1959 setelah pemberontakan yang gagal melawan penguasa China-- sebagai "pemecah belah" atau separatis berbahaya.
Dia telah berjuang selama beberapa dekade untuk menarik dukungan global bagi otonomi budaya dan bahasa di tanah kelahirannya yang terpencil dan bergunung.