Schramm-Häder, yang tak luput menerima surat semacam itu meski dia bukan yang bertugas memberikan vaksin, mengatakan bahwa para pengirim surat kadang-kadang menuliskan soal teori konspirasi. Ada yang percaya bahwa terdapat kekuatan bayangan yang mengendalikan pemerintah federal, tetapi ada juga orang yang menolak begitu saja tanpa alasan. Mereka yang menentang vaksin sampai menelusuri nama lengkap hingga alamat para dokter.
Namun, kejadian ini bukan hanya tentang masalah surat ancaman semata. Suasana sehari-hari di banyak klinik di Thüringen juga menjadi tegang. Asosiasi Medis Thüringen mengadakan konferensi pada bulan September lalu di mana beberapa dokter melaporkan pertemuan dengan pasien yang marah di klinik mereka.
"Kadang-kadang pasien bereaksi sangat agresif terhadap pertanyaan normal, seperti tentang status vaksinasi mereka. Itu hanya sesuatu yang perlu diketahui dokter," ujar Schramm-Häder.
Beberapa dokter memilih untuk mengajukan tuntutan atau melaporkan surat ancaman kepada polisi, tetapi ada juga yang hanya mengabaikan ancaman tersebut. Seperti banyak asosiasi medis di Jerman, asosiasi Thüringen merilis pernyataan yang mengutuk perilaku tersebut, menekankan pentingnya vaksinasi, dan mengatakan bahwa dokter bertanggung jawab atas kesehatan karyawan mereka dan pasien lain yang menunggu di ruang tunggu.