Beberapa asosiasi medis yang dihubungi oleh DW telah mengumpulkan angka konkret tentang berapa banyak jumlah ancaman yang diterima. Kelelahan akibat pandemi, baik di antara pasien dan staf pun mengakibatkan meningkatnya ketegangan di kedua sisi.
Berlin adalah tempat dari salah satu kasus yang serius yag terjadi pada bulan Oktober, ketika sebuah klinik yang memberikan vaksin terpaksa ditutup selama beberapa hari dan menyewa pihak keamanan swasta karena adanya ancaman anonim yang dianggap sangat serius. Asosiasi Medis Berlin mengatakan bahwa identitas klinik dirahasiakan dan para dokter tidak mau berkomentar secara terbuka untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.
Ancaman tersebut sudah menjadi rutinitas, terutama bagi para dokter yang aktif mempromosikan vaksin di media sosial. Thomas Spieker, juru bicara Asosiasi Medis Niedersachsen, mengatakan tenaga kesehatan garda depan harus menanggung beban berat karena harus berdebat dengan publik yang semakin emosional tentang penanganan virus corona.
"Kadang-kadang orang menelepon ke klinik dan tampaknya salah mengira dokter sebagai pembuat kebijakan," ujarnya kepada DW.