Pasangan suami istri Oknin diinterogasi oleh jaksa sebelum dirujuk ke pengadilan, di mana seorang hakim mendakwa mereka dengan "spionase politik dan militer" dan memperpanjang penahanan mereka setidaknya selama 20 hari.
Seorang pengacara Israel untuk pasangan itu, Nir Yaslovitzh, menolak tuduhan itu, mengatakan kepada surat kabar Israel Haaretz bahwa "satu-satunya pelanggaran mereka melibatkan memotret istana Erdogan selama perjalanan perahu yang tidak bersalah".
Dia mengidentifikasi bangunan itu sebagai Istana Dolmabahce di tepi laut. Itu tidak digunakan sebagai kediaman presiden selama beberapa dekade, meskipun sebagian dilaporkan digunakan sebagai kantor kerja presiden. Tempat tinggal saat ini, Huber Mansion, terletak di tempat lain di kota.
Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan dirinya yakin jika pasangan itu tidak bersalah dan menekankan bahwa mereka "tidak bekerja untuk agen Israel".
Pada Senin (15/11), Menteri Luar Negeri Yair Lapid mentweet bahwa para pejabat Israel bekerja "sepanjang waktu" untuk mengamankan pembebasan pasangan suami istri Oknin.
Kementerian luar negeri juga mengumumkan bahwa pihak berwenang Turki telah setuju untuk mengizinkan diplomat Israel melakukan kunjungan konsuler yang mendesak.
Bulan lalu, media Turki melaporkan bahwa 15 orang telah ditangkap pihak berwenang Turki karena dicurigai menjadi mata-mata untuk badan intelijen Israel Mossad. Seorang mantan wakil direktur Mossad membantah bahwa mereka adalah mata-mata Israel.
Diketahui, hubungan antara Israel dan Turki telah tegang sejak serangan Israel tahun 2010 yang mematikan di sebuah kapal Turki yang mencoba untuk memecahkan blokade Israel di Gaza.
(Susi Susanti)