LOS ANGELES - Jaksa Amerika Serikat (AS) pada Kamis (18/11) mengumumkan tuduhan perdagangan seks yakni gadis dan wanita muda dipaksa untuk berhubungan seks dengan pendiri sebuah gereja yang berbasis di Filipina yang merupakan teman dan penasihat Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Sebuah dakwaan setebal 74 halaman mendakwa Apollo Carreon Quiboloy, pendiri sebuah gereja bernama Kingdom of Jesus Christ, The Name Above Every Name (KOJC) dan pejabat gereja lainnya, termasuk dua administrator gereja yang berbasis di AS, dengan menjalankan operasi perdagangan seks yang mengancam korban berusia 12 tahun dengan "kutukan abadi" dan kekerasan fisik.
Jaksa federal di Los Angeles mengatakan dakwaan baru diperluas pada tuduhan yang dibuat tahun lalu terhadap tiga administrator gereja yang berbasis di kota itu. Jaksa ini mendakwa sembilan terdakwa karena berpartisipasi dalam skema ketika anggota gereja dibawa ke AS menggunakan visa yang diperoleh secara curang dan dipaksa untuk meminta sumbangan ke badan amal anak-anak palsu.
Baca juga: Misteri Cheerleader yang Menghilang Tanpa Jejak, Jadi Korban Perdagangan Seks
Jaksa mengatakan sumbangan itu digunakan untuk membayar "gaya hidup mewah" para pemimpin gereja.
Dakwaan terbaru menambahkan Quiboloy dan lima terdakwa baru lainnya ke dakwaan yang ada yang diajukan pada 2020. Jaksa mengatakan pihak berwenang AS menangkap tiga terdakwa baru pada Kamis (18/11), tetapi tiga lainnya, termasuk Quiboloy, diyakini berada di Filipina.
Baca juga: Paus Fransiskus Ucapkan Terima Kasih kepada Wartawan Usai Bantu Ungkap Skandal Seks Gereja