Korsel Akan Luncurkan Satgas Larang Konsumsi Daging Anjing

Agregasi VOA, Jurnalis
Kamis 25 November 2021 19:04 WIB
Protes konsumsi daging anjing di Korsel (Foto: AP via VOA)
Share :

SEOUL Korea Selatan (Korsel), pada Kamis (25/11), mengatakan akan meluncurkan satuan tugas (satgas) yang akan mempertimbangkan pelarangan konsumsi daging anjing, sekitar dua bulan setelah Presiden Korsel Moon Jae-in menawarkan untuk mengakhiri praktik makan daging hewan itu yang telah berusia berabad-abad.

Sajian masakan daging anjing semakin tidak populer di Korsel karena orang-orang muda menganggap daging anjing sebagai pilihan makanan yang kurang menggugah selera dan hewan peliharaan semakin populer di sana. Tetapi survei terbaru menunjukkan lebih banyak orang menentang pelarangan daging anjing meskipun banyak yang tidak memakannya.

 Baca juga: Presiden Korsel Pertimbangkan Larangan Konsumsi Daging Anjing

Dalam pernyataan bersama, tujuh lembaga pemerintah termasuk Kementerian Pertanian mengatakan mereka memutuskan untuk membentuk kelompok yang terdiri dari pejabat, pakar sipil, dan orang-orang dari organisasi terkait untuk menyampaikan rekomendasi tentang kemungkinan pelarangan konsumsi daging anjing. Pernyataan itu menyebutkan, pihak berwenang akan mengumpulkan informasi tentang peternakan anjing, restoran dan fasilitas lainnya sambil mengevaluasi opini publik.

Ini merupakan kali pertama Korsel menggelar prakarsa itu, tetapi pemerintah mengatakan pembentukan satgas ini tidak menjamin pelarangan daging anjing. Sikap yang tampaknya tidak jelas itu memicu protes para peternak anjing dan aktivis hak-hak hewan.

 Baca juga: Kementan Ingatkan Masyarakat Bahayanya Konsumsi Daging Anjing

Para peternak anjing mengatakan peluncuran satgas itu tidak lain hanyalah formalitas untuk menutup peternakan dan restoran daging anjing, sementara para aktivis berpendapat pengumuman pemerintah tidak memiliki kepastian untuk melarang konsumsi daging anjing.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya