Padahal, saat itu atau akhir tahun lalu, pedoman Covid dari pemerintah secara khusus menyatakan bahwa tidak boleh ada pesta Natal - dan dilarang ada pertemuan di dalam ruangan antara dua orang atau lebih kecuali jika untuk bekerja.
Tapi pemimpin kubu oposisi dari Partai Buruh Sir Keir Starmer mengatakan Johnson menganggap orang-orang bodoh dan dia seharusnya mengakui apa yang telah terjadi.
Para politikus lainnya pun ramai-ramai mengkritik Johnson dalam sidang mingguan di parlemen Rabu siang, dan anggota parlemen Partai Buruh sampai menyindir, bagaimana dia bisa tidur di malam itu.
Menanggapi pertanyaan dari Rosena Allin Khan, yang juga berprofesi sebagai dokter di suatu rumah sakit di London, Johnson mengatakan bahwa dia "bertanggung jawab penuh atas semua yang telah dilakukan pemerintah".
Namun sambil minta maaf, dia mengaku merasa terkecoh soal pesta Natal pada 18 Desember tahun lalu.
Dia mengatakan telah berulang kali diyakinkan bahwa tidak ada pesta dan tidak ada aturan Covid yang dilanggar.
Para politikus Partai Konservatif yang mendukung Johnson malah khawatir kredibilitas pemerintah telah rusak, dan beberapa dari mereka memperingatkan hal itu dapat membahayakan kemampuan Johnson untuk memberlakukan kebijakan pengetatan Covid lebih lanjut.
(Susi Susanti)