JAKARTA - Jenghis Khan, yang hidup dari 1162 hingga 1227 M adalah penakluk terbesar dalam sejarah umat manusia. Dengan pasukannya dia menciptakan kerajaan terbesar yang pernah ada dalam sejarah dunia, Kekaisaran Mongol.
Pasukannya membunuh 10 persen populasi dunia pada abad ke-13, atau diperkirakan mencapai 40 juta orang. Kekaisaran Mongol yang dia pimpin memiliki luas hampir seperempat permukaan bumi.
BACA JUGA: Fakta tentang Jenghis Khan, Penguasa Mongol Kejam yang Toleran
Di sela sepak terjangnya menaklukkan bangsa-bangsa di Asia, Jenghis Khan juga sering menghabiskan waktu dengan wanita. Penguasa Mongol itu diketahui memiliki enam istri dan sekira lima ratus selir, menghasilkan banyak keturunan yang kemudian menyebar ke seluruh dunia.
Ahli genetika memperkirakan bahwa 16 juta laki-laki atau sekira 0,5% dari populasi laki-laki di Bumi berkaitan secara genetik dengan Jenghis Khan. Ini berarti dia menjadi ayah dari ratusan anak selama hidupnya.
Dilansir dari History of Yesterday, sebuah studi genetika yang diterbitkan pada 2003 berfokus meneliti kromosom Y yang diturunkan secara langsung hanya dari ayah ke anak. Kromosom Y pada dasarnya tidak berubah, kecuali untuk mutasi acak yang dapat dilacak, yang disebut penanda.
BACA JUGA: Tokoh Muslim Dunia: Berke Khan sang Penakluk Jenderal Penindas dari Mongol
Setelah ahli genetika menemukan penanda, mereka dapat melacak pejantan mana yang terkait secara genetik. Kromosom Y yang dilacak dalam penelitian ini dimiliki oleh 16 juta laki-laki di Asia.
Hanya ada satu orang dalam sejarah yang bisa menjadi ayah dari banyak anak di seluruh Timur Tengah hingga China. Daerah yang bersangkutan sesuai dengan daerah Kekaisaran Mongol pada saat kematian Jenghis Khan.
Penakluk legendaris Mongol itu jelas melakukan banyak hubungan seks dengan banyak wanita.
Keturunan Jenghis memerintah di seluruh Asia selama berabad-abad setelah kematiannya. Posisi mereka dalam masyarakat berarti mereka dapat memiliki lebih banyak wanita dan akibatnya lebih banyak anak.
Misalnya, putra Jenghis, Toshi, memiliki 40 putra. Cucu Jenghis, Kubilai Khan, yang dikenal sebagai tuan rumah Marco Polo, memiliki 22 putra yang sah. Juga, dia menambahkan tiga puluh perawan ke haremnya setiap tahun. Babur, pendiri Kekaisaran Mughal di India yang juga merupakan keturunan langsung Genghis Khan memiliki enam istri dan 18 anak.
Bagi Jenghis, seorang penguasa dengan kekuasaan absolut dan status seperti dewa, mendapatkan wanita bukanlah masalah.
Misalnya setelah menaklukkan sebuah wilayah, Jenghis Khan akan mengambil wanita paling cantik untuk digauli. Dia menyukai wanita dengan hidung kecil, pinggul bulat, rambut panjang, dan suara yang indah.
Dia mengukur wanita dengan poin. Jika skor seorang wanita terlalu rendah, dia memberikannya kepada para letnannya. Jenghis Khan lebih suka tidur dengan istri dan putri penguasa musuh yang dia kalahkan.
Prajuritnya percaya bahwa dia memiliki kecakapan seksual yang luar biasa. Keyakinan yang dia umumkan, karena dia berhubungan seks dengan banyak wanita setiap malam.
Hubungan seks juga diisukan menjadi penyebab kematian Genghis Khan pada 1227.
Menurut legenda dia ditusuk saat akan meniduri seorang putri China, meski kebenaran dari cerita ini tidak dapat dipastikan.
(Rahman Asmardika)