BANDUNG - Habib Bahar bin Smith memenuhi panggilan Polda Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Senin (3/1/2022) pukul 12.15 WIB. Dia akan menjalani pemeriksaan terkait kasus ujaran kebencian.
Pendiri Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin itu tiba di Mapolda Jabar dengan menumpangi mobil Toyota Alphard hitam bernomor polisi B 2644 TBS. Kehadiran Bahar juga dikawal sejumlah pria bersorban dan berpakaian putih-putih yang menumpangi mobil Honda Mobilio. Selain itu, terlihat juga seorang perempuan bercadar hitam.
Baca Juga: Beredar Video Habib Bahar Bertolak ke Polda Jabar Diiringi Isak Tangis
Keluar dari Alphard hitam yang ditumpanginya, Bahar langsung memberikan keterangan kepada puluhan awal media yang telah menunggunya sejak pagi hari.
Dia menyatakan, kehadirannya ke Mapolda Jabar untuk memenuhi panggilan Polda Jabar. Dia juga menegaskan bahwa selama ini, dirinya tidak pernah mangkir dari panggilan polisi.
"Kepada seluruh kawan-kawan media, saya Bahar bin Smith datang ke sini untuk memenuhi panggilan Polda Jabar dan perlu diketahui selama ini saya tidak pernah mangkir dari panggilan, dari zaman dulu sampai sekarang," tegas Bahar.
"Jadi, kalau ada yang bilang Habib Bahar mangkir, mangkir itu hoaks. Mulai dari Bareskrim, dari Cyber Crime, karena saya sebagai warga negara yang baik, harus kooperatif," lanjut dia.
Baca Juga: Korem 061 Suryakencana ke Habib Bahar bin Smith: Ceramah Jangan Provokatif
Usai memberikan keterangan kepada puluhan awak media, Bahar bersama tim pengacaranya masuk ke Ruang Pelayanan Khusus dan Anak untuk menjalani swab test.
Bahar sendiri terlambat tiba di Mapolda Jabar dari jadwal yang telah ditentukan. Berdasarkan surat perintah dimulainya penyidikan (SPDP), Bahar seharusnya hadir di Mapolda Jabar pukul 09.00 WIB.
Diketahui, Bahar bin Smith menjadi terlapor dalam dugaan kasus penyebaran informasi yang ditujukan untuk menimbulkan kebencian dan atau permusuhan. Tim penyidik Polda Jabar, Kombes Pol Arif Rachman mengatakan, laporan terhadap Bahar berawal dari adanya ceramah Bahar, pada 11 Desember 2021 di Margaasih, Kabupaten Bandung.
"Kronologi awal berawal dari adanya ceramah BS pada tanggal 11 Desember 2021 di Margaasih, Kabupaten Bandung yang kemudian diupload, diupload ke dalam satu akun YouTube dan kemudian disebarkan, ditransmisikan, sehingga viral di media sosial," kata Arief di Gedung Ditreskrimum Polda Jabar, Kota Bandung, Jumat 31 Desember 2021.
Bahar dijerat dugaan tindak pidana menyebar informasi untuk menimbulkan rasa kebencian dan atau permusuhan individu dan atau kelompok berdasarkan SARA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 Ayat (2) Jo Pasal 45A Ayat (2) UU RI Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan atau Pasal 14 dan Pasal 15 UU RI Nomor 1 Tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana.
(Arief Setyadi )