"Bukan bentuknya kolam, tapi itu hanya lapangan, masih kecil itu. Dibangun lagi tahun 1946 setelah kemerdekaan dibangun. Sebelumnya republik kita nggak ada waktu dengan gitu, sibuk ngatasi inflasi kayak gitu, pengungsi, mempertahankan garis demarkasi," kata Reza Hudiyanto.
Menurutnya, dari beberapa kota di pedalaman yang bebas dari kekuasaan Belanda, Malang-lah yang menjadi kota paling modern dari aspek infrastruktur dan paling bagus. Faktor politik pun juga menyertai pembangunan monumen ini.
"Kalau di Solo ada tugu, Jogja ada tugu, kota - kota yang tersisa kan tinggal kota-kota pedalaman. Inisiatif untuk mempertegas negara ini sudah ada. Makanya di pilih Kota Malang," terangnya.
Bentuk bangunan ini terdiri dari bambu runcing, relief dengan sisi berbentuk lima yang isinya lima gambar pulau besar, proklamasi, dan di bawahnya (penopang dasar) berupa padma. Sedangkan ciri khas dari patung yang ditemukan di berbagai macam candi adalah padma.