Dituntut Mundur, PM Inggris Akhirnya Minta Maaf Usai Hadiri Pesta saat Lockdown

Antara, Jurnalis
Kamis 13 Januari 2022 13:58 WIB
PM Inggris Boris Johnson (Foto: Reuters)
Share :

Dua jajak pendapat singkat pada Selasa (11/1) menunjukkan lebih dari setengah jumlah responden berpendapat Johnson harus mengundurkan diri.

Namun, meskipun tuntutan mundur dari parlemen terus disuarakan, penulis biografi Johnson, Andrew Gimson, mengatakan dia tidak mungkin mundur kecuali dipaksa oleh kolega-koleganya di parlemen.

"Dia akan mencari jalan untuk melalui (masalah) ini. Dia bukan tipe orang yang mudah mengundurkan diri," ujarnya.

Hanya dua tahun setelah memenangi pemilu dan kurang dari enam tahun setelah memimpin kampanye Brexit menuju kemenangan dalam referendum UE 2016, spekulasi tentang kepemimpinan Johnson kini meluas.

Ada desas-desus bahwa para anggota parlemen dari Konservatif sedang "mengasah pisau mereka". Mereka bisa mengusulkan perubahan kepemimpinan jika 54 dari 360 anggota parlemen menulis surat tidak percaya.

Bulan lalu, Konservatif kehilangan kursi parlemen yang telah mereka kuasai selama hampir 200 tahun. Sementara itu, keunggulan mereka atas Partai Buruh dalam jajak-jajak pendapat juga telah meredup.

Serangkaian salah-langkah dan skandal serta kemarahan publik atas penanganan Covid-19 pemerintah, kenaikan tagihan listrik, dan kekhawatiran pada lonjakan inflasi telah memicu kegelisahan Konservatif. (sst)

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya