Rilis itu juga meminta Iran dan AS untuk kembali bergabung dalam kesepakatan nuklir, sementara Korea Utara harus mengatur larangannya terhadap uji coba nuklir dan rudal jarak jauh.
BAS mengatakan bahwa waktu yang ditunjukkan pada Jam Kiamat didasarkan pada ancaman berkelanjutan senjata nuklir, perubahan iklim, teknologi yang mengganggu, dan Covid-19. Mereka juga mengatakan lingkungan informasi yang salah, yang merusak pengambilan keputusan rasional tentang masalah-maslaah tersebut, telah memperburuk ancaman.
Jam Kiamat telah ditetapkan pada 100 detik hingga tengah malam selama dua tahun terakhir, rilis tersebut mencatat.
(Rahman Asmardika)