JAKARTA – Indonesia menyatakan kecaman terhadap kudeta militer yang terjadi di Myanmar yang terjadi tepat setahun yang lalu. Hal itu disampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) bertepatan dengan peringatan satu tahun kudeta tersebut.
Dalam pernyataannya, Selasa (1/2/2022) Pemerintah Indonesia kembali menyoroti pelaksanaan 5 poin konsensus (5 point consensus/5PC) ASEAN yang hingga kini belum menunjukkan kemajuan signifikan dilaksanakan, dan mendesak junta agar segera menindaklanjutinya. Indonesia juga mendesak junta Myanmar memberikan akses pada utusan khusus ASEAN, agar bisa segera bekerja.
BACA JUGA: Setahun Kudeta Myanmar, Militer Masih Berkuasa dan Rakyat Terus Melawan
“Sebagai keluarga, ASEAN telah mengulurkan bantuan, melalui 5PC. Sangat disayangkan, sampai saat ini tidak terdapat kemajuan signifikan terhadap pelaksanaan 5PC,” demikian disampaikan Kemlu RI dalam keterangan persnya.
“Indonesia mendesak agar militer Myanmar dapat segera menindaklanjuti 5PC dan segera memberikan akses kepada Utusan Khusus ASEAN untuk dapat memulai kerjanya sesuai mandat para pemimpin ASEAN melalui 5PC.”
Ditambahkan bahwa Indonesia akan terus memberikan bantuan dan perhatian pada keselamatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar dan menghargai dukungan dunia internasioal terhadap 5 PC ASEAN.