Pemimpin ISIS Tewas Ledakkan Diri, Biden: Tindakan Pengecut yang Putus Asa

Rahman Asmardika, Jurnalis
Jum'at 04 Februari 2022 15:37 WIB
Bagian dalam rumah yang persembunyian Pemimpin ISIS Abu Ibrahim Al-Hashimi Al-Quraishi di Kota Atmeh, Suriah, yang hancur akibat ledakan, 3 Februari 2022. (Foto: Reuters)
Share :

WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut Pemimpin Negara Islam (IS, dahulu ISIS) Abu Ibrahim Al-Hashimi Al-Quraishi, yang tewas meledakkan diri bersama keluarganya saat persembunyiannya di barat laut Suriah diserbu pasukan AS, sebagai seorang pengecut. Biden juga menegaskan bahwa kematian Al-Quraishi merupakan bukti dari “luasnya jangkauan AS dalam mengatasi ancaman teroris”.

Sebagaimana diberitakan, pasukan AS menyerbut persembunyian Al-Quraishi di sebuah bangunan berlantai tiga di Kota Atmeh, Provinsi Idlib, barat laut Suriah. Saat pasukan AS mendekat, Al-Quraishi meledakkan dirinya dan menewaskan keluarganya, karena tidak ingin ditangkap hidup-hidup.

Tindakan ini mirip dengan yang dilakukan pendahulunya, Abu Bakr Al-Baghdadi saat hampir tertangkap oleh pasukan AS pada 2019.

Rekaman kantor berita Associated Press setelah serangan itu menunjukkan lantai bagian atas rumah persembunyian Al-Quraishi hampir hancur total , dengan langit-langit dan dinding yang roboh.

Darah tampak di dinding dan lantai bangunan yang tersisa, yang terdiri dari kamar tidur yang rusak dengan tempat tidur kayu anak di lantai. Di salah satu dinding yang rusak, ayunan anak-anak dari plastik biru masih tergantung dan dapurnya menghitam akibat kebakaran.

"Kita tahu bahwa ketika pasukan kita mendekati untuk menangkap teroris dalam tindakan terakhir dari pengecut yang putus asa, tanpa memperhatikan kehidupan keluarganya sendiri atau orang lain di dalam gedung, ia memilih untuk meledakkan dirinya sendiri, bukan hanya pada rompinya, tetapi untuk meledakkan lantai tiga bangunan itu daripada diadili atas kejahatan yang telah dilakukannya, menewaskan beberapa anggota keluarganya bersamanya, seperti yang dilakukan pendahulunya," kata Biden sebagaimana dilansir VOA.

Baik Biden maupun pejabat AS yang memberi pengarahan kepada wartawan tidak memberikan jumlah korban tewas, tetapi petugas penyelamat Suriah mengatakan setidaknya 13 orang tewas, termasuk empat wanita dan enam anak-anak. Pejabat AS menyalahkan IS atas jatuhnya semua korban sipil selama serangan tersebut.

Al Quraishi, yang memiliki nama asli Amir Muhammad Sa'id Abdal-Rahman al-Mawla, adalah pria kelahiran Irak berusia 45 tahun yang menjadi pimpinan IS setelah Abu Bakr Al-Baghdadi tewas pada 2019.

Biden dan pejabat AS menggambarkan Quraishi sebagai "kekuatan pendorong" di balik genosida minoritas Yazidi 2014 di Irak utara, dan mengatakan bahwa dia mengawasi jaringan cabang ISIS dari Afrika hingga Afghanistan.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya