Mantan tunangan Abdeslam, dalam sebuah pernyataan tertulis yang diajukan ke pengadilan, menggambarkan seorang pria yang hanya menunjukkan sedikit tanda-tanda religius yang taat.
Ditanya oleh seorang pengacara untuk partai sipil, bagaimana dia berubah dari seorang Muslim yang hampir tidak pernah mempraktikkan ajaran Islam menjadi jihadis bersenjata, Abdeslam menjawab: "Saya takut pada Tuhan, saya takut neraka, saya takut akan hukuman Tuhan."
Abdeslam mengatakan kelompok militan telah melakukan serangan untuk memaksa Presiden Francois Hollande saat itu mengakhiri serangan militer Prancis di Irak dan Suriah.
Serangan-serangan itu melukai jiwa nasional Prancis dan membentuk debat nasional yang berlangsung lama tentang imigrasi, keseimbangan antara kebebasan sipil dan keamanan, dan tempat Islam di negara yang diidentifikasi sebagai sekuler.
(Rahman Asmardika)