Asep mencontohkan hal yang konkretnya adalah dengan adanya kawasan wisata, kegiatan perburuan satwa liar tidak ada lagi, semua jenis satwa liar merasa nyaman dan berkembang biak di zona inti yang berjarak sekitar 2,4 kilometer dari kawasan zona pemanfaatan, dan tidak pernah turun ke zona pemanfaatan.
“Pada Januari 2022, kami masih menemukan cakaran dan kotoran macan tutul di sekitar kamera pengintai, adapun untuk mencegah adanya perusakan habitat satwa liar di TNGGP, yang kami lakukan selain memantau dengan kamera pengintai kami juga melakukan patroli darat untuk identifikasi kelestarian satwa liar dan juga melihat ada atau tidaknya perburuan terhadap satwa liar," pungkas Asep.
(Qur'anul Hidayat)