Menurut dokumen itu, Hernandez menerima suap jutaan dolar sebagai imbalan untuk melindungi para penyelundup dari penyelidikan dan penuntutan. Dia juga dituntut atas tuduhan terkait senjata api termasuk membawa, menggunakan, atau membantu dan bersekongkol dalam penggunaan senjata, termasuk senapan mesin.
Hernandez, (53 tahun), yang bulan lalu digantikan oleh pemimpin sayap kiri Xiomara Castro, telah berjanji untuk bekerja sama dengan polisi nasional. Dia telah membantah melakukan kesalahan.
Hernandez dijadwalkan bermalam di kantor polisi dan muncul di hadapan pengadilan pada Rabu (16/2/2022) pagi.
Permintaan ekstradisi Washington sangat kontras dengan periode ketika pemerintah AS melihat Hernandez sebagai sekutu penting di Amerika Tengah yang bergejolak selama delapan tahun berkuasa.
Polisi Nasional Honduras mengatakan Hernandez ditahan berkat kerja sama dengan badan-badan AS, terutama Badan Narkotika (DEA).
(Rahman Asmardika)