Dianggap Gagal Melindungi, Rusia Akan Evakuasi Diplomatnya dari Ukraina

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 23 Februari 2022 09:00 WIB
Para demonstran berdemo di depan Kedutaan Besar Rusia di Ukraina (Foto: AP)
Share :

RUSIA - Kementerian Luar Negeri Rusia pada Selasa (22/2) mengatakan dalam sebuah pernyataan, Moskow akan menarik staf diplomatiknya dari Ukraina. Rusia menuduh Kiev gagal mematuhi kewajiban internasionalnya untuk menjaga dan memastikan keamanan mereka.

“Kedubes Rusia di Kiev dan Konsulat Jenderal negara kita di Odessa, Lvov, dan Kharkov telah berulang kali diserang. Diplomat Rusia juga menjadi sasaran tindakan agresif. Mereka mendapat ancaman kekerasan fisik. Mobil mereka dibakar,” terangnya.

“Pihak berwenang Kiev telah gagal untuk bertindak atas ancaman-ancaman ini dan untuk melindungi para diplomat Rusia terlepas dari kewajiban mereka di bawah Konvensi Wina,” lanjut kementerian itu, mengacu pada perjanjian kerangka kerja tentang hubungan diplomatik.

Baca juga: Biden Umumkan Manuver Militer, 800 Tentara Akan Dipindahkan ke Baltik dan 40 Jet Disiagakan

Pernyataan itu diakhiri dengan pengumuman bahwa staf diplomatik Rusia akan dievakuasi dari Ukraina dalam waktu dekat.

Baca juga: Sanksi Baru AS ke Rusia, Targetkan Lembaga Keuangan hingga Elit dan Anggota Keluarga

“Dalam keadaan saat ini, prioritas utama kami adalah untuk menjaga diplomat Rusia dan karyawan Kedutaan Besar dan Konsulat Jenderal. Untuk melindungi hidup dan keselamatan mereka, pimpinan Rusia telah memutuskan untuk mengevakuasi personel misi asing Rusia di Ukraina,” bunyi pernyataan itu.

Langkah itu dilakukan sehari setelah Rusia mengakui Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Lugansk (LPR), yang memisahkan diri dari Ukraina pada 2014 setelah peristiwa Maidan dan kudeta di Kiev. Menjelaskan keputusan itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim pengakuan itu diperlukan karena pihak berwenang Ukraina telah menyerah pada negosiasi dan berusaha untuk mengambil kembali wilayah yang memisahkan diri dengan paksa. Kiev membantah mendukung solusi militer, sementara sekutu Baratnya menuduh Rusia merencanakan invasi habis-habisan ke Ukraina, yang ditolak Kremlin sebagai “berita palsu.”

DPR dan LPR menuduh Kiev bersiap melancarkan operasi militer, menuduh pasukan Ukraina menembaki posisi mereka dengan artileri berat dan melancarkan serangan terhadap infrastruktur lokal. Para pejabat Ukraina telah menolak tuduhan ini, mengklaim bahwa Kiev tidak memiliki rencana untuk merebut kembali republik-republik itu dengan paksa, dan bahwa serangan-serangan itu telah dilakukan oleh para separatis itu sendiri.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya