KIEV - Pada Kamis (3/3), di tengah serangan Rusia yang sedang berlangsung, parlemen Ukraina meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi internasional lainnya untuk mengirim misi penjaga perdamaian ke negara mereka.
Mereka memanggil PBB, Palang Merah Internasional, Parlemen Eropa. Mereka juga meminta parlemen dan kabinet dari semua negara untuk mengadopsi resolusi mendesak keterlibatan asing dei melindungi penduduk sipil dari serangan bersenjata oleh penjajah Rusia.
Para anggota parlemen menyerukan pengerahan pasukan penjaga perdamaian PBB, pembentukan zona larangan terbang di atas wilayah Ukraina, dan pembukaan "koridor hijau" untuk lewatnya bantuan kemanusiaan dan pengungsi.
Baca juga: Ketika Kaum Amatir Ukraina Bersiap Perang Lawan Rusia dari Dalam Hutan Kiev
Setiap misi penjaga perdamaian PBB diketahui harus mendapat izin dari Dewan Keamanan PBB (DK PBB), dan Rusia memegang hak veto. Namun, jika DK PBB tidak dapat mengeluarkan otorisasi, di bawah resolusi Majelis Umum PBB (UNGA) 377(V), yang disahkan pada t 1950, UNGA dapat mengambil tindakan sendiri. Meskipun demikian, badan tertinggi PBB harus merekomendasikan agar majelis melakukannya, dan setidaknya tujuh anggota DK PBB harus mendukung langkah tersebut.
Baca juga: Rusia dan Ukraina Sepakati Koridor Kemanusiaan, Evakuasi Warga Sipil dari Perang