Sekembalinya ke Negeri Pasai, Syekh Maulana mendirikan perguruan Islam yang berkembang cukup pesat. Bahkan, banyak murid berdatangan dari berbagai penjuru dunia.
Kepopuleran Syekh Maulana Ishaq makin bertambah-tambah. Ia pun diberi julukan oleh masyarakat muslim di Negeri Pasai dengan sebutan Syekh Awwalul Islam.
Setelah kepergian Syekh Maulana Ishaq ke Pasai, pada suatu hari Sunan Ampel menerima seorang tamu perempuan dari Gresik. Rupanya ia seorang janda yang bernama Nyai Ageng Pinatih dari Gresik.
Maksud kedatangannya hendak menitipkan putranya, bernama Jaka Samudra kepada Sunan Ampel agar dididik pendidikan agama Islam di Pesantren Ampeldenta.