Diketahui, sebelumnya ada beberapa perselisihan antara AS dan Filipina setelah Presiden Rodrigo Duterte menyatakan bahwa ia berencana untuk mengakhiri Perjanjian Pasukan Kunjungan, yang memberi hak kepada AS untuk mengadakan latihan bersama di Filipina pada Februari 2020 lalu.
Latihan militer terbaru ini datang di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan Indo-Pasifik, setelah Australia menuduh China pada minggu ini untuk "mengintimidasi" Canberra, setelah rancangan perjanjian keamanan antara Beijing dan Kepulauan Solomon bocor.
Kerangka kerja yang diusulkan, yang muncul di media sosial (medsos) pada Kamis (24/3) lalu, akan memberi China kesempatan untuk mengerahkan personel militer ke negara Pasifik untuk melindungi keselamatan personel China dan proyek-proyek besar.
“Kami terlibat karena kami tidak buta terhadap taktik orang lain yang sedang melalui proses mencoba membatasi kapasitas pergerakan kami dan mengintimidasi kami,” kata Wakil Perdana Menteri Australia Barnaby Joyce.
(Susi Susanti)