Raih 62% Suara, Ramos-Horta Menang Pilpres Timor Leste

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 20 April 2022 17:13 WIB
Jose Ramos Horta menang pilpres putaran kedua Timor Leste (Foto: Rueters)
Share :

DILI - Pemimpin kemerdekaan Timor Leste dan peraih Nobel Jose Ramos-Horta memimpin kemenangan pemilihan presiden (pilpres).

Warga Timor Leste pergi ke tempat pemungutan suara di negara setengah pulau berpenduduk 1,3 juta orang pada Selasa (19/4), memilih antara Ramos-Horta dan mantan pejuang gerilya Presiden Francisco "Lu Olo" Guterres.

Menurut data dari badan penyelenggara pemilu, Ramos-Horta memimpin kuat dengan 62,09% suara, sedangkan Lu Olo memiliki 37,91%. Jumlah suara yang dihitung mencapai 75%.

Berbicara setelah pemungutan suara di dekat rumahnya di ibukota Dili, Ramos-Horta mengatakan dia "sangat yakin" dia akan menang tetapi akan menunggu hasil akhir.

Baca juga: Ramos Horta Unggul dalam Pemilu di Timor Leste, Lanjut Putaran Kedua?

Pada putaran pertama pemilihan pada April, dia nyaris gagal mengamankan mayoritas langsung. Seorang akademisi Australia menghitung bahwa dia hanya membutuhkan 30.000 suara tambahan untuk mengamankan kemenangan di putaran kedua pada Selasa (19/4).

Baca juga: Pemilihan Presiden di Timor Leste Berlangsung Lancar dan Aman

Setelah bertahun-tahun ketegangan politik antara partai-partai besar, pemilihan ini secara luas dipandang penting untuk stabilitas. Ramos-Horta diperkirakan dapat menggunakan kekuasaan presiden untuk membubarkan parlemen dan memajukan pemilihan umum yang dijadwalkan tahun depan.

Presiden pertama Timor Leste, Xanana Gusmao, mendukung Ramos-Horta dalam pemilihan ini dan menggambarkan pemerintah saat ini sebagai "tidak sah secara konstitusional".

Ramos-Horta, 72, adalah salah satu tokoh politik paling terkenal di Timor Lorosa'e dan sebelumnya menjabat sebagai menteri luar negeri, perdana menteri dan kemudian presiden kedua negara itu, dari 2007 hingga 2012.

Dia adalah salah satu penerima Hadiah Nobel pada1996 atas usahanya untuk membawa resolusi damai untuk perang gerilya di Timor Timur melawan pendudukan Indonesia di bekas jajahan Portugis.

Sementara itu, Lu Olo, petahana, menolak untuk mengambil sumpah beberapa menteri dari partai politik Gusmao dengan alasan mereka menghadapi penyelidikan hukum, termasuk dugaan korupsi.

Menurut rencana, presiden berikutnya akan dilantik pada 20 Mei, bertepatan dengan peringatan 20 tahun pemulihan kemerdekaan Timor Leste.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya