Sultan HB X Bicara Soal Zakat: Tidak Hanya Dasar Agama, tapi Juga Modal Sosial

YOGYAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X angkat suara mengenai zakat. Menurutnya, selain dimaknai sebagai kewajiban umat Muslim, zakat diharapkan mampu menumbuhkan rasa empati masyarakat terhadap sesama.

"Zakat merupakan kewajiban bagi masyarakat Muslim, tapi harapan saya, kita punya kesadaran yang lebih baik, punya rasa empati yang lebih baik sama masyarakat," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, kesadaran yang perlu dibangun dalam berzakat bukan sekadar menunaikan perintah agama, namun juga untuk merawat modal sosial yang telah terbangun di Yogyakarta, yakni semangat tolong menolong.

BACA JUGA:Periksa Sultan Pontianak, KPK Telusuri Aliran Uang Bupati Nonaktif PPU

BACA JUGA: Cerita Sultan Hamengkubuwono IV Tunjuk Tan Jin Sing Jadi Bupati Yogya

"Kesadarannya tidak sekadar ini dasar agama, tetapi juga menjaga sebagai modal sosial," ucap Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini.

Menurut dia, selama ini warga Yogyakarta punya modal sosial yang mampu mempercepat pemulihan bencana gempa bumi Yogyakarta pada 2006 maupun erupsi Merapi pada 2010.

"Saya ingin itu dijaga agar kemajuan dan tantangan zaman pun tetap memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk saling berbagi dengan mereka yang kurang beruntung. Itu bagi saya sangat penting," ujar Sultan.