"Banyak anak-anak di daerah pedesaan bersekolah di gudang dengan atap seng, yang tidak akan tertahankan di cuaca panas," ujarnya.
D Sivananda Pai, direktur Institut Studi Perubahan Iklim, menunjukkan tantangan lain juga, selain dari perubahan iklim - seperti peningkatan populasi dan ketegangan yang dihasilkan pada sumber daya.
Hal ini, pada mengarah pada faktor-faktor yang memperburuk situasi, seperti penggundulan hutan dan peningkatan penggunaan transportasi.
"Bila Anda memiliki lebih banyak jalan dan bangunan beton, panas terperangkap di dalam tanpa bisa naik ke permukaan. Ini menghangatkan udara lebih jauh," terangnya.
Dan biaya dari peristiwa cuaca ekstrem seperti itu secara tidak proporsional ditanggung oleh orang miskin.
“Orang miskin memiliki lebih sedikit sumber daya untuk menenangkan diri serta lebih sedikit pilihan untuk tinggal di dalam, jauh dari panas,” terang Dr Chandni Singh, peneliti senior di Indian Institute for Human Settlements dan penulis utama di Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC).