Tradisi Idul Fitri di Berbagai Negara di Dunia, Ziarah Kubur hingga Makan Bersama

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 03 Mei 2022 12:05 WIB
Ilustrasi perayaan Idul Fitri (Foto: BBC)
Share :

JAKARTA Idul Fitri 2022 telah banyak dinanti umat muslim di seluruh negara di dunia. Setelah berpuasa di bulan suci Ramadan selama satu bulan penuh, umat muslim bersuka cita menyambut Hari Raya Idul Fitri. Di hari yang istimewa ini, beberapa negara memiliki cara tersendiri untuk merayakannya. Berikut tradisi Idul di beberapa negara di dunia.

1. Albania

Anak-anak diberi pakaian baru dan uang untuk merayakan Idul Fitri. Biasanya mereka sibuk mengumpulkan makanan dan permen kesukaan.

Hari pertama biasanya dihabiskan di rumah, menikmati makanan tradisional seperti byrek, kue kering yang diisi dengan keju dan bayam. Pada hari kedua dan ketiga keluarga dan teman-teman saling mengunjungi.

Baca juga: Buka Puasa Ramadan Perdana di AS, 1.000 Muslim Lebih Berkumpul di Times Square dan 1.500 Makanan Dibagikan

Albania adalah salah satu dari tiga negara Eropa dengan mayoritas Muslim dan diperkirakan memiliki lebih dari 1,7 juta Muslim. Dua negara lainnya adalah Bosnia-Herzegovina dan Kosovo.

Islam dibawa ke Albania selama pemerintahan Ottoman pada 1400-an, dan beberapa ratus tahun kemudian juga menjadi rumah bagi Bektashis, sebuah kelompok Sufi yang berasal dari Turki. Pemimpin kelompok itu diasingkan dari Turki pada 1928 dan melarikan diri ke Tirana di mana ordo tersebut tumbuh dengan tenang.

 Baca juga: Inggris Putuskan Idul Fitri Jatuh pada Senin 2 Mei

Tapi semua bentuk ibadah agama dilarang di Albania untuk jangka waktu 50 tahun. Di bawah pemerintahan Komunis Enver Hoxha, agama dilarang. Mendeklarasikan negara ateis pada tahun 1967, Hoxha menghancurkan atau mengubah masjid, gereja, dan biara negara. Orang-orang yang kedapatan menampilkan simbol-simbol agama akhirnya dipenjara.

Tetapi puasa adalah sesuatu yang tetap tidak terlihat, dan itu adalah praktik yang dipegang teguh oleh banyak Muslim Albania.

Beberapa tahun setelah kematian Hoxha, pada tahun 1991, larangan praktik keagamaan dicabut, dan tahun berikutnya Albania bergabung dengan Organisasi Konferensi Islam (OKI).

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya