SYDNEY - Warga Australia memberikan suara dalam pemilihan nasional pada Sabtu (21/5/2022), dengan jajak pendapat menunjukkan oposisi Partai Buruh unggul tipis dari koalisi konservatif yang berkuasa.
Namun, penampilan yang meyakinkan dari kubu independen yang berfokus pada iklim dapat menyebabkan parlemen sulit dalam pengambilan keputusan karena tak ada parpol yang memperoleh suara mayoritas menyeluruh.
Partai Buruh ideologi kiri-tengah memimpin kampanye setelah sembilan tahun menjadi oposisi, tapi jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan pemerintah Liberal-Nasional Perdana Menteri Scott Morrison mempersempit kesenjangan di bagian akhir kampanye ketat yang berlangsung enam minggu.
Baca juga: Kapal Perang China Dituding Mengintai Jelang Pemilu Australia
Sebuah survei Newspoll oleh surat kabar The Australian pada hari pemilihan menunjukkan keunggulan Partai Buruh turun satu poin menjadi 53 berbanding 47 berdasarkan pilihan dua partai melawan koalisi yang berkuasa, sebagian besar sejalan dengan sejumlah jajak pendapat pemilihan lain.
Baca juga: Pemungutan Suara Awal Dimulai dalam Pemilu Australia, Partai Buruh Masih Unggul
Pemungutan suara langsung di tempat pemungutan suara di sekolah pinggiran kota, paviliun tepi pantai, dan aula pedalaman dibuka pada pukul 08.00 waktu setempat pada Jumat (20/5/2022) dan akan ditutup pada pukul 18.00 waktu setempat.
Morrison dan pemimpin Oposisi Anthony Albanese melakukan safari kampanye di sejumlah wilayah yang suaranya diperebutkan. Dalam dua hari terakhir, tema kampanye didominasi oleh kenaikan biaya hidup, perubahan iklim, keamanan dan integritas nasional.
Saat Partai Buruh berfokus pada lonjakan inflasi dan pertumbuhan upah yang lamban, Morrison telah menjadikan angka pengangguran terendah di negara itu dalam hampir setengah abad sebagai inti dari jam-jam terakhir kampanyenya.