Jembatan Kaliketek, Saksi Perjuangan Pejuang Bojonegoro Melawan Belanda

Avirista Midaada, Jurnalis
Kamis 26 Mei 2022 10:30 WIB
Jembatan Kaliketek Bojonegoro pada masa lalu (foto: dok komunitas bojonegoro tempoe doeloe)
Share :

BOJONEGORO - Jembatan Kaliketek Bojonegoro menyimpan sejarah panjang tentang rekam jejak peninggalan Belanda. Jembatan itu menjadi salah satu akses penghubung di masa lalu antara Tuban yang merupakan daerah pelabuhan dengan daerah-daerah di selatan yang masih berupa hutan belantara.

Aksesnya yang membelah Sungai Bengawan Solo menjadikan Belanda memikirkan cara bagaimana memobilisasi kekayaan alam dari Bojonegoro dan sekitarnya ke pelabuhan di Tuban.

BACA JUGA:Kisah Perjalanan Pemudik dari AS ke Bojonegoro 

Pemerhati sejarah Bojonegoro, R. Ngastasio Kertonegoro mengungkapkan, berdasarkan catatan sejarah yang ada Jembatan Kaliketek itu dibangun selama tiga tahun pada 1916 hingga 1919. Selama masa pendudukan Belanda di Indonesia, Jembatan Kaliketek menjadi akses penting penghubung antara daerah pelabuhan di Tuban, Rembang, dengan daerah-daerah di selatan Bojonegoro yang memiliki kekayaan alam.

"Kemudian ketika Jepang masuk Bojonegoro dirusak sendiri oleh Belanda, dengan tujuan agar Jepang tidak bisa leluasa masuk Bojonegoro. Belanda mencoba merusak jembatan sisi selatan, itu ada bagian jembatan yang berbeda," ucap Ngastasio kepada MPI.

 BACA JUGA:Mengenal Masjid Cangaan, Saksi Perkembangan Islam di Bojonegoro Sejak Era Mataram

Di masa kependudukan Jepang, Jembatan Kaliketek yang dibangun oleh Belanda menjadi akses lalu lintas penting. Bahkan demi menjaga keamanan sekitar area Sungai Bengawan Solo, Jepang membangun semacam benteng kecil di kiri dan kanan jalan Jembatan Kaliketek.

"Jembatan ini jadi akses strategis, pihak Jepang membangun benteng di sisi kiri dan kanan Jembatan Kaliketek, benteng kecil untuk mengawasi baik lalu lintas di Bengawan atau aktivitas di utara Bengawan Solo," katanya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya