“Saya kehabisan kata-kata, karena tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkannya,” ungkapnya.
Upacara mengenang korban lain, Maite Rodriguez, dimulai beberapa jam setelahnya.
Sementara itu, di Washington, Biden – yang mengunjungi kota Uvalde, Texas, pada Minggu (29/5/2022) – menanggapi seruan bernada putus asa agar dilakukannya reformasi aturan kepemilikan senjata api.
“Saya cukup termotivasi selama ini untuk mengambil tindakan terkait senjata api,” ujarnya kepada wartawan pada Senin (30/5).
“Saya akan terus mendorong,” katanya.
“Saya rasa segalanya sudah semakin parah sehingga semua orang menjadi lebih rasional,” lanjutnya.
Sekelompok anggota Kongres AS dari kedua partai, Demokrat dan Republik, berunding sepanjang akhir pekan Hari Pahlawan AS untuk mencapai kemungkinan kompromi.
Mereka dilaporkan berfokus pada undang-undang untuk menaikkan usia pembelian senjata atau mengizinkan polisi mengambil senjata dari orang-orang yang dianggap berisiko – tetapi tidak membahas larangan langsung terhadap kepemilikan senapan serbu, seperti yang digunakan pada Selasa (24/5/2022) lalu oleh pelaku penembakan massal di Uvalde maupun oleh pelaku penembakkan massal di Buffalo, New York, 10 hari sebelumnya.
(Susi Susanti)