Umbar Komentar Anti-Islam di Medsos, Politikus Partai Berkuasa India Ditangkap Polisi

Rahman Asmardika, Jurnalis
Rabu 08 Juni 2022 16:31 WIB
Simbol partai berkuasa Bharatiya Janata Party (BJP) di sebuah tenda di Prayagraj, India, 24 Februari 2022. (Foto: Reuters_
Share :

LUCKNOW - Polisi di India utara menangkap seorang pemimpin sayap pemuda dari partai nasionalis Hindu yang berkuasa, Bharatiya Janata Party (BJP), karena memposting komentar anti-Muslim di media sosial. Komentar itu muncul setelah pernyataan oleh pejabat partai BJP lain, yang menghina Nabi Muhammad, menyebabkan kehebohan diplomatik, demikian disampaikan para pejabat mengatakan pada Rabu (8/6/2022).

Harshit Srivastava, seorang pemimpin pemuda dari BJP pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi, ditangkap di Kota Kanpur menyusul ketegangan komunal pekan lalu selama protes oleh umat Islam untuk mengecam komentar anti-Islam.

"Kami menangkap politisi lokal karena membuat pernyataan menghasut terhadap Muslim," kata Prashant Kumar, seorang pejabat senior polisi sebagaimana dilansir Reuters. Dia menambahkan bahwa setidaknya 50 orang ditahan menyusul ketegangan di Kanpur.

Pengacara Srivastava tidak tersedia untuk memberikan komentar.

Kerusuhan sporadis dilaporkan di bagian lain India setelah komentar menghina terhadap Nabi Muhammad oleh Juru Bicara BJP Nupur Sharma selama debat televisi.

Sharma telah diskors dari partai sementara juru bicara lain, Naveen Kumar Jindal, dipecat atas komentar yang dia buat tentang Islam di media sosial, kata BJP.

Kemarahan umat Muslim di India mendapatkan momentum baru setelah para pemimpin dari negara-negara Islam seperti Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Oman, Indonesia, Malaysia, Pakistan, Iran, dan Afghanistan menuntut permintaan maaf dari pemerintah India dan memanggil diplomat untuk memprotes pernyataan anti-Islam tersebut.

BACA JUGA: Hina Nabi Muhammad SAW, Ini Latar Belakang Ujaran Kebencian sang Politisi Nupur Sharma

Seluruh 57 anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang berpengaruh mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penghinaan itu datang dalam konteks suasana kebencian yang semakin intens terhadap Islam di India dan pelecehan sistematis terhadap umat Islam.

Kementerian luar negeri India mengatakan pada Senin (6/6/2022) bahwa tweet dan komentar ofensif sama sekali tidak mencerminkan pandangan pemerintah.

Kontroversi tersebut telah menjadi tantangan diplomatik bagi Modi yang dalam beberapa tahun terakhir telah memperkuat hubungan kuat dengan negara-negara Islam yang kaya energi.

Instruksi telah dikeluarkan kepada beberapa anggota partai nasionalis Hindunya untuk "sangat berhati-hati" ketika berbicara tentang agama di platform publik.

Anggota kelompok hak asasi Islam di India mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya para pemimpin asing yang berpengaruh berbicara menentang apa yang mereka sebut penghinaan yang dialami oleh komunitas minoritas.

"Suara kami akhirnya didengar, hanya para pemimpin dunia yang dapat mendorong pemerintah Modi dan partainya untuk mengubah sikap mereka terhadap Muslim," kata Ali Asghar Mohammed, yang menjalankan kelompok hak sukarela untuk Muslim di Kota Mumbai.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya