JAKARTA – Kuasa hukum BYK, Duke Arie meminta kasus penganiayaan kliennya di cafe HW Jalan Magelang SInduadi, Mlati, Sleman, pada Sabtu (4/6) diambil alih Polda DIY.
(Baca juga: IPW Desak Oknum Polri Terlibat Penganiyaan BYK Dipecat)
Selain melibatkan dua oknum anggota polisi (LV dan AR) di Polres Sleman, pihaknya juga mencurigai kejadian tersebut merupakan permainan, guna menyeret korban provokasi untuk diproses hukum.
Sebab berdasarkan keterangan yang diperoleh dari saksi-saksi ternyata KN yang memprovokasi BYK berteman dekat dengan dua oknum polisi LV dan AR.
Dia menambahkan, dalam capture percakapan WA, diketahui mereka seringkali ke cafe HW itu dan satu meja bersama atau setidaknya berdekatan meja.
“Selain itu sebelumnya KN ini juga pernah bermasalah dengan pengujung di cafe HW dan KN selalu mendatang meja tamu HW yang dikenalnya sering buat keributan,” kata Duke Arie, Kamis (9/6/2022).
Peristiwa tersebut juga pernah terjadi sebelumnya terhadap pengunjung cafe HW dan ada hubungan dekat antara KN (warga sipil),AR dan LV (oknum polisi). Maka mencurigai itu merupakan sindikat pemerasan berkedok oknum aparat penegah huku (APH) yang targetnya adalah orang- berduit,dengan modus memprovokasi korban,
Kemudian setelah korban terprovokasi lalu melakukan pemukulan. Sehingga korban justru yang dilaporkan ke polisi. Sebab itu sudah direncanakan sedemikian rupa ditambah oknum polisi tersebut adalah anggota Reskrim yang ikut memeriksa dan menyidik perkara tersebut akhirnya korban menjadi tersangka.
“ Modus ini yang kami khawatirkan terjadi, sehingga ini sangat mengganggu Investasi di DIY,sebab semua orang yang datang ke tempat hiburan bisa dijebak dengan modus seperti itu. Hari ini BYK yang jadi korban, besok-besok bisa saja hal ini tertimpa pada anak-anak, rekan dan saudara-saudar kita. Ini berbahaya dan sudah sangat meresahkan,” bebernya.